Kata Share | Mas Sehat | Ston SEO Responsif Blogger Template

DILEMA LPG 3KG


Belum lama ini, pihak Asosiasi Industri Tabung Baja (Asitab) mengklarifikasi kepada media, bahwasanya penyebab serangkaian ledakan akibat kebocoran tabung gas yang terjadi belakangan ini, mayoritas disebabkan oleh adanya kebocoran pada selang ataupun regulator.

Jadi, mereka menegaskan kembali, bahwa penggunaan kata tabung gas yang selama ini di konsumsi media kurang tepat. Karena, dengan demikian timbul penilaian di masyarakat jikalau penyebab ledakan-ledakan tersebut berasal dari tabung gas dan hal itu menimbulkan persepsi rasa hawatir yang berlebihan.



Program pengalihan penggunaan minyak tanah tersebut digulirkan pada tahun 2007 lalu, tujuannya antara lain mengurangi beban anggaran pemerintah dalam mensubsidi minyak tanah sekaligus mencari solusi untuk meninggalkan ketergantungan terhadap sumber bahan bakar tak terbarukan.

Walaupun pada awal peluncuran program ini mengalami banyak pro dan kontra, namun, akhirnya masyarakat dapat memahami dan mengetahui keunggulan dari penggunaan kompor gas. Dalam crash program ini, masyarakat mendapatkan tabung Liquefied Petroleum Gas (LPG) ukuran 3 kg dan kompor satu tungku secara gratis.

Akan tetapi, beberapa bulan belakangan, beberapa kasus ledakan tabung gas kerap terjadi dan sampai saat ini, belum ada pihak-pihak yang mengatakan bertanggungjawab akan hal ini. Sehingga, dalam kasus ini, human error kembali menjadi si kambing hitam.

Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN), mengisyaratkan bahwa pemerintah telah membuat keteledoran dalam proses sosialisasi program konversi ini, tanpa menyebutkan instansi yang dimaksud, BPKN berusaha untuk mencari solusinya dibanding mencari siapa yang bersalah dalam hal ini.

“Sayangnya, dahulu saat pembuatan tabung, PT Pertamina seperti dikejar target. Kami akan mengusulkannya kembali kepada pemerintah agar sosialisasi lebih jelas dan lengkap,” ungkap Tini Haddad, kepala BPKN.


Ia mengaku, sejak awal program konversi ini digalakkan, pihak BPKN tidak pernah dilibatkan, “Oleh karena itu, BPKN akan memberikan rekomendasi dan menekankan tanggung jawab para pemangku kepentingan untuk mengatasi masalah ini.”

Menurutnya, salah satu keteledoran pemerintah adalah tidak adanya sosialisasi dan informasi ter selang yang memiliki umur kadaluasa pada awal-awal program ini dijalankan. Padahal, mayoritas kecelakaan yang terjadi akibat sudah memburuknya kualitas selang tersebut.

“Dipakai atau tidak dipakai, umur selang itu hanya satu tahun, dan hal ini yang tidak diketahui masyarakat. Kita menganjurkan kepada pemerintah untuk membubuhkan tanggal produksi ataupun tanggal kadaluarsa selang tersebut,” imbuh Gunarto, Koordinator Komisi III Bidang Pengaduan dan Penanganan Kasus BPKN.

Menurut Gunarto, inilah saatnya para pemangku kepentingan seperti PT Pertamina, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, BSN, LPKSM, Pemerintah Daerah, Kementerian ESDM, pihak kepolisian dan para pelaku usaha untuk melakukan tindakan korektif sesuai lingkup tanggung jawab instansi yang bersangkutan.

Salah satu rekomendasi yang diberikan pihak BPKN kepada Kementerian Perindustrian yaitu melakukan pembinaan kepada para produsen asesoris (selang, regulator dan kompor) agar mencantumkan informasi mengenai life time terhadap produknya.

“Saat ini, persyaratan minimal bagi masyarakat adalah menempatkan kompor gas pada ruang yang memiliki ventilasi, sehingga pada saat terjadi kebocoran, maka segera membuka pintu dan jendela,” terang Gunarto.

Jadi, bagi setiap keluarga yang telah menerima bantuan satu set kompor gas terkait program konversi dari pemerintah, segeralah mengganti selang dan regulator anda. Tapi, ingat, gantilah dengan produk asesoris yang berlogo SNI (Standar Nasional Indonesia).

Tapi, sayangnya, pihak BPKN belum mengetahui cara untuk mengendalikan produk SNI palsu yang banyak beredar di pasaran, terlebih lagi produk-produk palsu tersebut dengan mudah dapat ditemui di ritel-ritel modern. Makin bingungkan?
sumber dari sini
Terima kasih telah membaca artikel tentang DILEMA LPG 3KG di blog Aneh Tapi Nyata jika anda ingin menyebar luaskan artikel ini di mohon untuk mencantumkan link sebagai Sumbernya, dan bila artikel ini bermanfaat silakan bookmark halaman ini diwebbroswer anda, dengan cara menekan Ctrl + D pada tombol keyboard anda.

Artikel terbaru :

Kata Share | Mas Sehat | Ston SEO Responsif Blogger Template

2 komentar

mampir...skalian pasang link...linknya check in "Best Frenz"

LPG uda banyak menelan korban
entah yang salah siapa atau salah apanya

tapi perlu penanganan yg serius neh soal LPG. jangan smpe dibiarkan berlarut2

Balas

oke sob..nanti saya cek..kalau ada akan segera saya pasang..

Balas

please leave a coment
thanks before